Rasanya, aku terlalu banyak berangan untuk sesuatu yang belum pasti terjadi.
Aku terlalu asik bergelut dalam keadaan yang hanya sebatas mimpi.
Ya, mimpi. Mimpiku yang sudah begitu tinggi, sampai tidak dapat kulihat lagi sudah seberapa jauh keberadaanku saat ini.
Aku lupa pada dunia dimana aku memulai kehidupanku sendiri
Tidak bisa ku pungkiri, aku terlena pada cerita yang ku rangkai sendiri.
Aku telah dibutakan oleh keadaan yang justru akan membuat hatiku mati.
Walau keadaan telah sering membuatku untuk bangun dari mimpi.
Tapi aku masih saja belum cukup mampu menepis rasa ini
Aku selalu senang jika membayangkan hidup bersamamu.
Menikmati hari dan menghabisakan masa tua dengan anak cucu.
Menjalin kasih dan membangun cinta sembari menunggu waktu, dimana ajal akan datang menjemput kau dan aku.
Bersama kita menapaki kehidupan hingga mencari celah untuk menggapai syurga yang kita rindu
Salahkah jika harapanku seperti itu ?
Dosakah jika mauku sampai saat ini masih tetap kamu ?
Nistakah jika aku selalu memimpikan hidup bersamamu ?
Mungkinkah semua itu akan terjadi padaku ?
Ataukah memang hanya akan menjadi sebatas mimpiku ?
Jika setiap hari yang ku semogakan adalah kamu, lantas adakah semoga yang kau sebutkan untukku ?
Jika setiap saat harapku adalah tentang kamu, lantas mungkinkah ada harap yang kau inginkan dariku ?
Atau justru mungkin ada sosok lain yang selalu kau semogakan dalam do'a mu ?
Nampaknya aku terlalu terpaut pada keinginanku yang selalu saja tentang kamu.
Jika memang kau bukanlah sosok yang Allah siapkan,
Kuharap tak ada lagi perasaan yang bercampur dengan harapan.
Karena ini cukup menyulitkan
Tidak hanya menyulitkan tetapi juga menyakitkan
Aku tidak bisa memaksakan hati yang tidak siap untuk membalas perasaan
Aku pun tidak bisa memaksakan raga yang ingin ku dekap dalam pelukan
Entah sampai kapan aku akan terus seperti ini
Tidak kukira ini akan terjadi untuk yang ke sekian kali. Ingin berhenti, tapi masih saja aku berusaha menghampiri.
Ingin pergi, tapi langkah kaki masih belum siap untuk mencari lagi.