Saat aku bercerita, terkadang mereka hanya bisa melontarkan kata sederhana, "sabar".
Lain dari itu, ada juga yang bilang bahwa aku cukup bodoh karna masih selalu bertahan pada cinta yang tidak harus ku kejar.
Dan yang lebih menyedihkan, aku dianggap terlalu berlebihan.
Semudah itukah kalian berkomentar ?
Aku hanya ingin di dengarkan.
Tapi tak bisakah jika kalian berkomentar lebih sopan ?
Agar tidak menyinggung bahkan melukai perasaan.
Kalian bisa dengan mudah berkomentar karna kalian tidak merasakan.
"Tinggalkan dia ! Lupakan saja! Masih begitu banyak orang yang lebih baik darinya !"
Itu pun juga pernah ku dengar. Kalian kira itu mudah ?
Jika hanya sekedar menuliskan atau mengucapkan saja, aku pun bisa melakukannya.
Ketahuilah, jika aku bisa, jika aku mampu, jika memang semua itu semudah yang kalian ucapkan, mungkin sedari dulu sudah kulakukan.
Tapi nyatanya ? Dibalik keinginan, ada Allah yang menentukan.
Termasuk juga hatiku sendiri, itupun sudah Allah yang rencanakan.
Maaf, aku belum cukup mampu mengendalikan rasa. Walau sebisa mungkin aku berusaha, sepertinya aku masih belum bisa.
Aku hanya manusia biasa, yang harus tetap mengikuti alur ceritaNya.
Itu sebabnya, sampai saat ini aku masih berusaha bertahan dengan perasaan yang sama. Dan pada orang yang sama pula.
Dia. Ya, seseorang yang selalu ku damba dan tak lepas dari do'a.
Aku pun tidak ingin terus berlarut dalam perasaan seperti ini. Aku tidak paham, inikah cinta? Sekedar suka? Sekedar rindu? atau hanya nafsu semata?
Kenapa harus dia orangnya?
Kenapa aku harus menaruh hati pada dia yang tidak menyukaiku sama sekali?
Itu yang selalu ku fikirkan dikala sepi.
Tapi naluriku berkata, "Ingatlah, dalam setiap kejadian akan selalu ada hikmahnya"
Aku berusaha untuk jadi pemeran yang setia. Tanpa mengeluh, tanpa bersedih.
Sekuat mungkin aku mencoba agar aku bisa.
Meski tak jarang aku lalai dalam tekad yang ku rangkai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar