Selasa, 09 Mei 2017

Senjaku


Senja begitu indah ketika ia mulai datang.
Seolah menjadi pelipur di kala makhluk makhluk di muka bumi mulai mengakhiri aktifitasnya.
Seolah ia tak pernah lelah menggantikan siang yang begitu cerah.
Tak semua orang menyukai datangnya senja, karna selepas senja pergi, kegelapan pun datang.

Disaat itu lah aku mulai merasakan kembali hadirmu, sosokmu, cinta dan kasih yang dulu ku dapatkan darimu.
Aku selalu benci kegelapan, karna ia begitu menakutkan. Ia mampu membalikkan keadaan hati seseorang dengan sangat mudah. Seolah itu adalah hal yang biasa baginya.

Kegelapan hadir disertai kesedihan, kesunyian, dan kerinduan yang mendalam bagiku.
Aku rasa salah satu kesedihan yang menyakitkan adalah ketika dua orang yang sudah kenal satu sama lain, tau rahasia masing-masing, tau apa yang dia takutkan, tau kesukaannya, tau apa yang mereka cintai, apa yang mereka benci, tau segalanya antara satu sama lain, tapi harus kembali menjadi orang asing!

Seperti berjalan dan hanya melewatinya seperti kita tak mengenalnya, tak pernah bicara dengannya, padahal kita tau segala tentangnya.
Bagaimana aku harus menyikapinya ? Bagaimana mungkin aku sanggup untuk terus berpura-pura tidak mengenalmu? Sedangkan mendengar namamu disebutkan saja sudah menyayat asa.

Lalu, bagaimana dengan kesunyian ?
Aku rasa kesunyian yang paling mendalam,
Ketika kamu berada disekitar khalayak ramai, tapi kamu masih merasa sendiri.
Ketika kamu berada di samping orang yang mengharapkan perhatianmu, tapi kamu masih mengenang bagaimana perhatiannya dulu kepadamu.
Dan mungkin ketika kamu sendiri, hanya kenangan yang bermain di fikiranmu. Hanya air mata yang menjadi lisanmu.

Dan kesunyian selalu datang di sertai kerinduan. Itu pasti!
Tak ada lagi kata yang mempu menggambarkan rindu yang selalu bersemayam di relungku.
Bertemu denganmu pun mungkin tak bisa menghabiskan rindu yang semakin, entahlah aku tak tau kata apa yang pantas ku pakai.

Tak akan pernah habis harapku untukmu
Tak ada yang bisa ku harapkan selain keajaiban.

Kau, semakin bersinar di jiwaku.
Dan aku, semakin memudar di jiwamu.

Kita pasti pernah terlalu bodoh untuk seseorang.
And maybe our past were meant to be damn broken.
But i really hope when we met we'd fit together so perfectly! That nothing would ever be able to break us again.

-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar